Dari sekian banyak motif batik di Indonesia, batik kawung merupakan salah satu motif yang paling terkenal. Namun, banyak orang yang belum mengetahui batik Kawung berasal dari daerah mana. Untuk mengetahuinya, simak penjelasan berikut terlebih dahulu:
Sejarah Singkat dan Makna Batik Kawung
Dahulu kala, batik kawung diciptakan oleh sultan kerajaan Mataram. Pada mulanya, motif batik ini muncul pada ukiran dinding beberapa candi di Jawa, salah satunya yaitu Prambanan. Awalnya, batik ini digunakan hanya untuk keluarga keraton saja.
Akan tetapi, setelah Mataram terbagi menjadi dua bagian yaitu Yogyakarta dan Surakarta, akhirnya batik kawung digunakan oleh berbagai macam golongan. Adapun makna dari batik kawung sendiri yaitu terkait harapan para penggunanya agar selalu ingat asalnya.
Daripada itu, batik kawung juga menunjukkan makan kesucian, kesempurnaan serta kemurnian. Sehingga orang yang mengenakan batik kawung diharapkan menjadi orang yang ideal dan unggul. Oleh karena itu, filosofi dari batik ini terkesan sangat suci dan sakral.
Terlebih di dalam pewayangan, motif kawung juga digunakan oleh punakawan. Sementara dalam kesultanan Yogyakarta juga Surakarta, motif batik kawung hanya diperbolehkan untuk dipakai kerabat kerajaan atau abdi dalem saja.
Motif batik kawung ini terinspirasi dari hewan kumbang yang di dalam bahasa Jawa disebut kumbang wangwung. Namun sebagian lainnya mengartikan bahwa kawung berarti buah pohon aren atau kolang-kaling dengan warna putih tetapi tersembunyi di dalam cangkang yang keras.
Daerah Asal Batik Kawung
Melihat keindahan yang ditawarkan oleh batik kawung, banyak orang yang bertanya-tanya batik kawung berasal dari daerah mana. Terlebih banyak konveksi daster yang menggunakan motif batik ini dalam produksinya. Batik kawung berasal dari Yogyakarta serta menawarkan nilai filosofis tinggi.
Selain diaplikasikan untuk daster atau pakaian lainnya, motif batik kawung juga dijadikan sebagai ornamen di berbagai benda. Antara lain yaitu lukisan, dekorasi bangunan maupun sarung bantal sofa. Batik ini diciptakan pada abad ke-13 oleh salah satu sultan dari kerajaan Mataram.
Jenis Batik Kawung yang Bisa Ditemukan
Batik kawung memang memiliki motif yang terkesan simple. Namun seiring munculnya berbagai pengembangan motif, batik ini menjadi terkesan lebih elegan. Ada beberapa jenis batik kawung yang bisa ditemukan di Indonesia saat ini, berikut di antaranya:
1. Motif Berdasarkan Perpaduan
Salah satu jenis batik kawung yang sering digunakan untuk daster dan pakaian lainnya yaitu batik perpaduan. Berdasarkan perpaduan, motif batik kawung terbagi menjadi beberapa macam. Antara lain adalah batik kawung kembang, batik kawung seling dan batik kawung buntal.
2. Motif Berdasarkan Pola
Menurut polanya, motif batik kawung terbagi menjadi beberapa macam jenis dengan nilai seni yang tinggi. Yaitu batik kawung kopi, sekar ageng, semar, sari dan geger. Setiap motif batik kawung berasal dari daerah Jogja ini menawarkan filosofi dan maknanya masing-masing.
BACA JUGA: ciri ciri batik modern
3. Motif Berdasarkan Ukuran
Selain pola dan perpaduan, batik kawung juga dikategorikan berdasarkan ukurannya. Dari segi ukuran, motif batik ini terbagi sesuai dengan nama mata uang pemerintahan kolonial Belanda pada zaman dahulu. Mulai dari batik kawung kemplong (paling besar), sen (1 sen), bribil (25 sen) dan picis (10 sen).
Itulah informasi terkait sejarah, asal daerah serta jenis-jenis batik kawung. Setelah mengetahui batik kawung berasal dari daerah Yogyakarta, bisa dipastikan bahwa corak dan motif dari batik ini sangatlah indah. Terlebih Yogyakarta menjadi salah satu daerah penghasil batik terbaik di Indonesia.