Motif Batik Ceplok Berasal Dari Mana? Ini Penjelasannya

Banyak yang belum tahu jika sebenarnya Motif batik ceplok berasal dari Yogyakarta. Lebih tepatnya merupakan warisan dari budaya Keraton Kotagede yang dulunya adalah Mataram. Motif batik tersebut banyak terinspirasi dari hiasan-hiasan yang ada pada candi peribadatan budha dan hindu.

Jenis Motif Batik Ceplok

Ada beberapa jenis batik ceplok yang umum di masyarakat dibedakan berdasarkan motifnya. Kebanyakan makna dari motif batik ceplok ini berfilosofi atas suratan takdir dari kehidupan.

Kehidupan dunia sudah memiliki aturan dan garisnya tersendiri menurut orang zaman dulu. Perlu diketahui terdapat beberapa jenis motif batik ceplok, diantaranya:

1. Batik Ceplok Kawung

Jenis motif batik ceplok yang pertama ini dinamakan dengan Kawung. Motif tersebut menceritakan bagaimana simbol kesempurnaan terbentuk, tergambar dari desain motifnya yang seragam dan juga rapi.

Konon disebutkan jika motif ini adalah yang paling tua usianya dari jenis motif batik ceplok yang lain. Terdapat 4 jenis elemen yang membentuk motif in yaitu bentuk oval dan beberapa jenis elemen pendukung lainnya.

2. Batik Ceplok Kesatriyan

Kedua ada jenis motif yang bermakna tentang keikhlasan serta keberanian dalam mengarungi kehidupan. Batik dengan motif ini punya kegunaan yang spesial juga karena kerap kali digunakan sebagai dalam beberapa upacara adat seperti pernikahan.

Bahkan hal tersebut masih sering dilakukan pada saat upacara pernikahan berlangsung. Penggunaannya dilakukan pada saat kirab pengantin dimana sebelum mempelai duduk dipelaminan.

3. Batik Ceplok Sriwedari

Hadir dengan motif yang lumayan terlihat rumit, motif sriwedari ini justru melambangkan kesejukan bagi para pemakai kain batiknya. Motif ini juga disebutkan bisa memberikan ketentraman batin bagi orang lain yang melihatnya bukan hanya si pemakainya saja.

Bahkan batik jenis ini masih sering dipakai oleh masyarakat karena punya motif yang cantik. Batik ini sering ditemui digunakan menjadi bahan pakaian dan diperjual belikan dengan harga yang tidak murah.

4. Batik Ceplok Truntum

Masih dengan motif batik ceplok klasik, ada juga motif lain bernama truntum. Jenis motif ini punya makna mengenai cinta kasih yang tulus serta terus berkembang seiring waktu.

Diciptakan oleh Kanjeng ratu Kencana yang merupakan permaisuri dari Sunan Pakubuwana III, motif ini sangat melegenda. Sampai saat ini motif ini masih kerap ditemukan pada beberapa jenis pakaian adat. Seperti pada upacara pernikahan dan digunakan oleh orang tua dari kedua mempelai.

Filosofi Batik Ceplok

Dari sisi filosofi, batik ceplok ini punya makna sebagai suatu simbol keserasian keseimbangan dan kesempurnaan. Simbol ini tertuang dalam sebuah gambar atau motif pada sehelai kain batik yang digunakan sehari-hari. Bukan hanya soal manusia, batik ceplok ini punya makna terkait dengan alam semesta juga.

Motif batik ceplok berasal dari Yogyakarta ini punya peranan penting pada zaman dahulu, yaitu sebagai pakaian para bangsawan dan keluarga raja. Beda cerita kalau sekarang ini dipakai oleh seluruh kalangan dan sudah banyak orang yang pandai membuatnya.

Batik ceplok sendiri punya sejarah yang sangat panjang karena termasuk pada batik kuno yang punya unsur simetris pada empat arah. Menurut sejarahnya juga, motif ini sudah ada sejak kerajaan mataram pada zaman dahulu masih berjaya.

Tak heran jika kebanyakan motifnya bercerita tentang unsur hindu buddha serta beberapa hal lain di pulau jawa. Terlihat dari beberapa unsur atau elemen geometri. Seiring berjalannya waktu motif batik ceplok berasal dari Yogyakarta ini dipakai untuk kebutuhan lain.

BACA JUGA: motif batik yang mudah ditiru

Contohnya adalah penggunaannya pada beberapa barang yang umum digunakan masyarakat sehari-hari seperti daster. Sehingga beberapa konveksi daster menggunakan kain dengan motif batik ceplok berasal dari Yogyakarta tersebut sebagai bahan pembuatan dasternya.

Itu dia sekilas informasi mengenai motif batik ceplok berasal dari Yogyakarta. Mulai dari motif hingga filosofinya telah dibahas, sehingga menambah informasi mengenai batik ceplok itu sendiri. Meskipun menggunakan metode ceplok, ternyata filosofinya tidak sesederhana itu karena mengandung banyak makna.

error: Content is protected !!