Mendengar nama bahan sutera, banyak orang mengingat bahan pakaian yang sangat lembut. Bukan tanpa alasan, sutra memang termasuk jenis kain yang sangat terkenal di berbagai negara. Sutra kerap kali disebut sebagai primadonanya kain.
Tidak hanya karena kelembutannya, sutra juga dikenal sebagai kain yang awet dan kuat karena proses alami pembuatannya. Meski begitu, sutra juga berbeda antara satu negara dengan yang lain. Untuk mengenal lebih jauh, mari ikuti pembahasan berikut:
Pembuatan Bahan Sutera
Kain ini pertama kali diproduksi di Tiongkok dengan memanfaatkan kepompong dari ulat sutra. Saat ini, kain sutra dibuat dengan bahan serat protein alami, disebut juga dengan fibroin. Jenis protein ini dihasilkan larva serangga yang kemudian membentuk kepompong.
Dengan kondisi pencahayaan yang sudah diatur, sutra dapat menghasilkan efek kilau dikarenakan struktur seratnya yang mirip dengan prisma segitiga. Pantulan cahaya pada berbagai sudutnya menghasilkan rona yang halus serta detail.
Karakteristik Bahan Sutera
Ada banyak keunggulan yang dimiliki oleh sutra, menjadikannya salah satu yang umum digunakan untuk menghasilkan pakaian berkualitas, contohnya konveksi daster. Apa saja ciri-ciri dari sutra? Berikut beberapa di antaranya:
1. Daya Serap Tinggi
Kelebihan utama dari sutra adalah kemampuan menyerap air yang tinggi, sehingga tidak terasa mengganggu ketika tubuh berkeringat. Kemampuan ini sudah terbukti, meski siang hari yang terik sekalipun.
Namun perlu diingat bahwa air juga dapat melemahkan serat dari sutra. Untuk itulah perlu dilakukan pencucian dengan cara yang lembut agar teksturnya terjaga. Disarankan menggunakan kondisioner khusus kain dengan ekstrak comfort pure.
2. Lebih Kuat
Karakteristik unggulan sutra terletak pada kekuatannya. Walau terasa rapuh, sebenarnya sutra termasuk lebih kuat daripada kain lain. Kapas serta line yang menghasilkan benang serat yang panjang pada sutra.
3. Menghasilkan Kilau
Pakaian yang berkilau memancarkan keindahan tersendiri, seperti yang terlihat di sutra. Seratnya yang bersifat halus membuatnya tampak berkilau sehingga menghadirkan kesan mewah. Apalagi jika dipakai di dekat sinar matahari.
4. Memberikan Efek Dingin
Efek dingin menambah kenyamanan saat mengenakan pakaian. Hal inilah yang mampu dihasilkan oleh sutra. Kain ini lebih ringan sehingga risiko panas bisa dikurangi ketika sedang beraktivitas. Cocok dikenakan di Indonesia yang didominasi suhu panas.
5. Mampu Menahan Paparan Sinar UV
Sinar UV efeknya cukup buruk jika sering terkena kulit. Namun pengguna kain sutra tidak perlu khawatir, karena bahan ini bisa menjaga penggunanya dari sinar UV. Rasa panas serta kemerahan di kulit akan dapat diminimalisir.
BACA JUGA: mengenal 5 jenis bahan katun yang berkualitas
Jenis-jenis Bahan Sutera
Semakin berkembangnya zaman, begitu pula kebutuhan masyarakat. Hal inilah yang membuat jenisnya terus bertambah. Sutra memiliki sifat berbeda, tergantung jenis yang digunakan. Berikut ini beberapa jenis bahan sebagai alternatif:
- Sifon tembus cahaya. Jenis kainnya ringan, lebih mudah untuk diatur dan memerlukan perawatan yang lembut.
- Karakteristiknya padat, berkilau, dan lebih rebat dibandingkan jenis sutra lainnya. Banyak digunakan untuk membuat pakaian formal.
- Hasil tenunan sutra asal Jepang, seringkali digunakan pada bagian lapisan pakaian.
- Kain yang dicampur rayon, memberikan efek lembut dan bisa mengalami perubahan warna ketika digosok.
- Crepe de chine. Kain dengan tekstur yang agak kasar, biasa dipakai untuk celana panjang atau pakaian dalam.
- Jenis ini bisa menahan bentuknya dengan lebih maksimal, cocok digunakan untuk membuat gaun yang rumit misalnya untuk pengantin.
- Jenis kain yang ditenun menggunakan teknik tertentu sehingga kilaunya cukup mencolok. Bahannya bersifat lembut, longgar, serta mudah dikenakan.
Itulah pembahasan mengenai bahan sutera. Memiliki sejarah panjang, jenis-jenis kain sutra terus berkembang dan digunakan hingga masa kini. Penyesuaian zaman membuatnya menjadi pilihan tepat untuk kenyamanan serta penggunaan jangka panjang.